Sekolah SMA di Jepang. SMA di Jepang disebut Koutou Koukou (高等学校) atau disingkat Koukou (高校). Sekolah ini setara dengan sekolah menengah atas di Indonesia dan terdiri dari kelas 10 hingga 12. Pendidikan menengah di Jepang dibagi menjadi sekolah menengah pertama (Chugakkou) dan sekolah menengah atas (Koutou Koukou).
Sistem pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jepang memiliki beberapa karakteristik unik dan berbeda dari beberapa negara lain, termasuk Indonesia.
Beberapa contoh SMA di Jepang yang dikenal menerima siswa internasional antara lain OISCA Senior High School, Meitoku Gijuku Senior High School, Meikei High School, Fukui Senior High School, dan Sendai Ikuei Gakuen High School.
Sekolah SMA di Jepang
Struktur dan Jenis SMA di Jepang:
- Tingkatan Pendidikan: Pendidikan menengah di Jepang dibagi menjadi sekolah menengah pertama (SMP/ chūgakkō) selama 3 tahun (kelas 7-9) dan sekolah menengah atas (SMA/ kōtōgakkō atau kōkō) selama 3 tahun (kelas 10-12). Meskipun SMA tidak wajib, sekitar 94% lulusan SMP melanjutkan ke SMA.
- Jenis Kurikulum: Kurikulum SMA di Jepang terdiri dari tiga sistem:
– Sistem Waktu Penuh (Full-time): Ini adalah jenis yang paling umum, berlangsung selama 3 tahun penuh.
– Sistem Waktu Tertentu (Part-time): Memiliki waktu yang lebih fleksibel dan bisa ditempuh lebih dari 3 tahun.
– Sistem Korespondensi (Correspondence): Kombinasi full-time dan part-time, di mana siswa tidak perlu hadir setiap hari dan cukup hadir beberapa kali dalam sebulan, dengan pembelajaran mandiri di rumah. - Jurusan: SMA di Jepang memiliki beberapa jurusan, di antaranya:
– Jurusan Umum (Akademis): Memusatkan pada mata pelajaran umum seperti Bahasa Jepang, Matematika, dan Bahasa Inggris, mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke universitas.
– Jurusan Spesialis (Kejuruan): Fokus pada bidang tertentu seperti pertanian, teknik, perdagangan, perikanan, ekonomi, dan perawatan.
– Jurusan Gabungan (Integrated Courses): Menggabungkan mata pelajaran umum dan kejuruan, memberikan siswa fleksibilitas untuk membuat jadwal yang sesuai dengan minat dan jalur masa depan mereka. - Sekolah Negeri dan Swasta: Sebagian besar SMA di Jepang adalah sekolah negeri (pemerintah). Sekolah swasta biasanya memiliki ciri khas, seperti berlandaskan agama atau memiliki program khusus.
Kurikulum dan Mata Pelajaran:
- Kurikulum SMA di Jepang cenderung kompleks dan sering berubah. Penjurusan biasanya dilakukan di kelas 3 (tahun terakhir), menjadi jurusan IPA (Sains) dan IPS/Sastra (Budaya/Sosial).
- Mata pelajaran utama meliputi Bahasa Jepang (termasuk literatur klasik dan modern), Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia, Biologi), Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah, Geografi, Kewarganegaraan), dan Bahasa Inggris.
- Pelajaran Bahasa Inggris diwajibkan sejak SD kelas 3 di Jepang, dengan fokus pada pengucapan yang fasih.
Kehidupan Sekolah di Jepang:
- Seragam: Siswa SMA di Jepang umumnya mengenakan seragam sekolah, seringkali dikenal dengan sailor fuku (untuk perempuan) atau seragam bergaya militer (untuk laki-laki).
- Jam Sekolah: Kegiatan belajar mengajar biasanya dimulai sekitar pukul 08.50 dan berakhir sekitar pukul 16.00.
- Makan Siang: Siswa sering membawa bekal (o-bento) dari rumah, meskipun ada juga yang membeli di kantin.
- Kegiatan Ekstrakurikuler (Students Clubs): Sangat ditekankan di Jepang. Siswa biasanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler setelah pelajaran selesai, mulai dari olahraga (umum dan tradisional) hingga klub budaya. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk pertukaran pelajar.
- Disiplin dan Kebersihan: Siswa Jepang sangat disiplin. Tidak ada ujian nasional, ujian akhir sekolah, atau ujian praktik seperti di Indonesia. Mereka juga memiliki budaya kesopanan yang tinggi. Siswa bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah mereka sendiri (murid sebagai janitor).
- Fokus pada Persiapan Universitas: Tahun terakhir SMA merupakan periode yang sangat menekan bagi siswa karena mereka mempersiapkan diri untuk ujian masuk universitas yang sangat kompetitif.
Persyaratan Masuk SMA Jepang (untuk Siswa Internasional):
Masuk SMA di Jepang untuk siswa internasional cukup selektif dan sebagian besar sekolah yang menerima siswa asing adalah sekolah asrama. Persyaratan umumnya meliputi:
- Kesehatan: Sehat jasmani dan rohani.
- Kemampuan Bahasa Jepang: Memiliki kemampuan bahasa Jepang yang memadai (minimal N5, bahkan N2 untuk yang ingin melanjutkan S1 di Jepang) dan motivasi tinggi untuk belajar bahasa Jepang. Beberapa sekolah menawarkan kelas intensif bahasa Jepang untuk siswa asing.
- Pendidikan Sebelumnya: Telah menyelesaikan pendidikan SMP di negara asal (setara 9 tahun pendidikan formal) dan memenuhi syarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
- Ujian Masuk: Mengikuti ujian masuk yang diselenggarakan oleh sekolah tujuan, yang biasanya mencakup Bahasa Jepang, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Inggris.
- Dokumen: Mengisi formulir pendaftaran, melampirkan ijazah/surat keterangan lulus dan transkrip nilai terakhir, fotokopi paspor, foto identitas, surat keterangan belajar bahasa Jepang (jika ada), dan dokumen penjamin biaya.
- Komitmen: Bersedia rajin belajar, menaati aturan sekolah dan hukum Jepang, serta mengikuti kebiasaan hidup di Jepang.
Penting untuk dicatat bahwa persyaratan dan program dapat bervariasi antar sekolah, jadi disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut dari sekolah yang dituju atau agen pendidikan yang terpercaya.
Sekolah SMA di Jepang
Semoga bermanfaat 🙂